18
RENCANA KEKAL ALLAH
“Firman Tuhan yang melakukan semuanya ini, yang telah diketahui dari sejak semula.”
(Kisah Para Rasul 15:17-18)

Sebelum waktu dimulai Allah mempunyai rencana bagi manusia. Di hari ketika dosa mencemari keluarga manusia, TUHAN mulai memberitahukan rencana-Nya tapi menggunakan sandi. Kitab Suci menulis rencana ini sebagai misteri Allah”. (Wahyu 10:7)

Sampai hari ini rencana dan tujuan Allah bagi manusia tetap menjadi misteri bagi kebanyakan orang padahal tidak perlu begitu karena rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan keturunan, tetapi yang sekarang dinyatakan. (Kolose 1:26)

KEHORMATAN LEBIH BESAR DARIPADA PARA NABI

Inilah pemikiran yang luar biasa. Dalam mengerti cerita dan pesan Allah, kamu dan saya mempunyai kehormatan lebih besar daripada para nabi yang menulis Kitab Suci.

Kita mempunyai seluruh wahyu Allah; mereka tidak.

Kita dapat membaca akhir Kitab Allah; mereka tidak.

“Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu. Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu. Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari surga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.” (1 Petrus 1:10-12)

MENGAPA ALLAH MENULIS RENCANANYA MENGGUNAKAN SANDI?

Beberapa orang bertanya, “Mengapa Allah tidak langsung memberi tahu manusia yang berdosa apa yang telah direncanakan-Nya? Mengapa Dia menutupi pesan-Nya secara rahasia?”

Selain kenyataan bahwa Allah alam semesta Tertinggi tidak berhutang penjelasan kepada kita tapi karena kebaikan-Nya Dia memberi kita sedikit pemahaman mengapa Dia menutupi pesan-Nya secara rahasia kepada manusia. Ada tiga alasan mengapa Allah memilih membuka rencana-Nya sedikit demi sedikit.

Pertama, seperti yang sudah dijelaskan dalam bab lima dan enam, dengan mengungkapkan rencana-Nya sedikit demi sedikit, Allah memberi manusia nubuat dan simbol yang memastikandan juga banyak saksi yang memastikan sehingga generasi berikutnya akan mengetahui dengan pasti pesan dari satu Allah yang benar.

Kedua, Allah mengungkapkan kebenaran-Nya dengan cara demikian supaya hanya mereka yang benar-benar ingin mencari tahu dengan rajin yang dapat mengetahuinya. “Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu, tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu.” (Amsal 25:2) Banyak orang tidak dapat menemukan kebenaran sama seperti seorang pencuri tidak dapat menemui petugas polisi; karena mereka tidak mau. 1

Ketiga, Allah menutupi pesan-Nya secara rahasia untuk menutupinya dari Satan dan pengikutnya.

“Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita. Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia.” (1 Korintus 2:7-8)

Jika Satan dan yang berpihak kepadanya mengerti rencana penting Allah dalam mengalahkan mereka, mereka tidak akan melakukan apa yang sudah mereka lakukan. Allah merancang rencana-Nya seperti itu supaya yang berencana untuk menghancurkannya akan membantu menggenapinya.

Apakah rencana itu?

PENEBUSAN!

Allah berjanji mengirimkan Juru Selamat tak berdosa ke dalam dunia - sebagai Keturunan perempuan - untuk membawa keturunan Adam yang tidak patuh dan melanggar hukum keluar dari pembuangan kekal. Pada saat yang tepat dalam sejarah manusia Allah memenuhi janji-Nya.

“Setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk pada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat.” (Galatia 4:4-5)

Menebus berarti membeli kembali dengan membayar harga yang diminta.

Ketika saya masih kecil dan tumbuh di Kalifornia, saya mempunyai seekor anjing. Saya memberinya makan, memeliharanya, dan bermain dengannya. Dia akan mengikuti saya kemanapun dan senang ketika saya pulang dari sekolah. Tapi dia mempunyai sebuah kesalahan. Kadang-kadang dia suka berkeliaran walaupun dia selalu kembali. Sampai suatu hari.

Saya pulang dari sekolah tapi anjing saya tidak menyambut saya. Ketika sudah waktunya bagi saya untuk tidur, dia masih belum ditemukan. Keesokan harinya ayah saya menyarankan untuk menelepon tempat penampungan setempat, tempat penampungan sementara untuk anjing dan kucing yang tersesat. Hewan yang tidak diakui pemiliknya akan disuntik mati.

Saya menelepon tempat penampungan. Ya, mereka mempunyai anjing kecil yang sesuai dengan gambaran anjing saya. “Penangkap anjing” telah menangkapnya. Anjing saya tak berdaya untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Jika seseorang tidak datang untuk menyelamatkannya, dia akan disuntik mati.

Saya pergi ke tempat penampungan itu. Saya ingin mengambil anjing saya kembali. Tapi petugas yang ada di meja penerimaan mengatakan bahwa jika saya mau mengambil anjing saya kembali, saya harus membayar denda. Anjing tidak boleh berkeliaran di jalanan, itu melanggar hukum. Saya membayar sejumlah denda dan anjing saya dibebaskan. Dia sangat senang bisa keluar dari kandangnya yang jelek dan kembali kepada orang yang mengasihinya. Dia sudah ditebus.

Pengalaman masa kecil ketika saya membayar denda untuk menyelamatkan anjing saya yang nakal memberikan sedikit gambaran tentang keadaan kita. Sebagai pemberontak dan pendosa yang terkutuk, kita tidak mempunyai cara untuk menyelamatkan diri kita sendiri. Allah telah mengirimkan Anak-Nya ke dalam dunia untuk menebus kita dengan membayar uang tebusan yang diperlukan. Tebusan itu tidak bisa kita bayar.

“Tidak seorangpun dapat membebaskan dirinya, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya, karena terlalu mahal harga pembebasan nyawanya, ... Tetapi Allah akan membebaskan nyawaku dari cengkeraman dunia orang mati .…” (Mazmur 49:8, 16)

Dan berapakah harga pembebasan nyawa kita?

PARA NABI MENYEBUTKANNYA

Dalam Kitab Kejadian pasal tiga, kita menemukan nubuat awal Allah yang terselubung tentang rencana-Nya untuk menebus pendosa dari tangan Satan. Sekarang dengar lagi apa yang Allah katakan kepada Satan.

“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” (Kejadian 3:15)

Dengan firman ini Allah menjelaskan rancangan-Nya yang penuh rahasia dan teratur untuk menghadapi Satan dan dosa dengan cara yang sesuai dengan sifat alami-Nya yang benar. TUHAN mengumumkan bahwa Dia akan menyediakan Mesias - Sang Penebus yang akan meremukkan “kepala”-nya. Nubuat itu juga mengatakan bahwa Satan akan meremukkan “tumit” Mesias.

“Dia [Mesias] akan meremukkan kepalamu [Satan], dan kamu [Satan] akan meremukkan tumit-Nya [Mesias].”

Bagaimana cara Keturunan perempuan “meremukkan” kepala Satan? Kata Ibrani “meremukkan” artinya “meremukkan, mematahkan, menghancurkan, atau melukai”. Berdasarkan nubuat awal ini, Satan dan Mesias akan “diremukkan” tapi hanya salah satu luka yang akan berakibat fatal selamanya. Kepala yang diremukkan berakibat fatal; tumit yang diremukkan tidak.

Allah bernubuat bahwa walaupun Sang Penebus yang dijanjikan akan “dilukai” Satan dan pengikut-pengikutnya, Dia akan secara pasti menang atas Satan.

Allah memberi wahyu kepada nabi Daud untuk menuliskan tentang Mesias:

“Mereka menusuk tangan dan kakiku.” (Mazmur 22:17)

Daud juga bernubuat bahwa walaupun Mesias akan dibunuh, mayat-Nya tidak akan membusuk dalam kubur. Sang Pembebas yang dijanjikan akan mengalahkan maut.

“Engkau tidak ... membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.” (Mazmur 16:10)

Nabi Yesaya menubuatkan tujuan penderitaan, kematian, dan kebangkitan Mesias:

“Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita ... Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.” (Yesaya 53:5, 10) 2

Walaupun Satan akan membujuk manusia untuk menyiksa dan membunuh Mesias yang dikirim Allah, semuanya akan terjadi sesuai dengan rencana yang sudah dinyatakan para nabi. Hasil akhirnya adalah kemenangan bagi TUHAN dan Yang Diurapi.

KEBIJAKSANAAN DAN PERINGATAN

Seribu tahun sebelum Kristus dilahirkan, Daud menulis:

Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapinya [Mesias]… Dia, yang bersemayam di surga, tertawa ... Maka berkatalah Ia kepada mereka dalam murka-Nya, dan mengejutkan mereka dalam kehangatan amarah-Nya: ‘Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus ... Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan ciumlah [hormati] kaki-Nya dengan gemetar, supaya Ia jangan murka dan kamu binasa di jalan, sebab mudah sekali murka-Nya menyala. Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Nya.” (Mazmur 2:1-2, 4-6,10-12)

Olah raga tradisional di Senegal adalah gulat, orang-orang mengucapkan pepatah ini:

“Telur tidak bisa bergulat dengan batu.”

Mengapa telur tidak bisa bergulat dengan batu? Karena telur tidak mungkin bisa memenangkan pertandingan! Sama seperti orang-orang yang “melawan TUHAN dan yang diurapinya” tidak akan menang. Melawan rencana Allah adalah “mereka-reka perkara yang sia-sia.” 3

Orang Senegal mempunyai pepatah lain:

“Seorang penebang kayu tidak akan dengan sengaja menebang pohon tempat pertemuan.”

Di wilayah tandus ini, kebanyakan desa mempunyai pohon besar yang terletak di tengah-tengah desa. “Pohon tempat pertemuan” ini menyediakan tempat perlindungan dari panas terik di siang hari; sebuah tempat dimana orang-orang bisa bersantai, bercakap-cakap, dan menikmati teh. Apa yang akan dilakukan penduduk desa jika ada seorang penebang kayu mulai memotong “pohon tempat pertemuan” ini? Dengan penuh kemarahan mereka akan menghentikannya - segera!

Semua orang yang melawan rencana penebusan Allah sama seperti penebang pohon yang memotong pohon kesukaan penduduk desa.

Mereka tidak akan berhasil.

“Hai raja-raja, bertindaklah bijaksana ... ciumlah kaki-Nya dengan gemetar, supaya Ia jangan murka dan kamu binasa di jalan, sebab mudah sekali murka-Nya menyala. Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Nya.” (Mazmur 2:10, 12)

BUTA AKAN RENCANA ALLAH

Dalam minggu-minggu terakhir pelayanan Yesus di dunia, Dia mulai memberi tahu murid-murid-Nya bahwa para pemimpin politik dan agama tidak akan menerima-Nya sebagai Raja mereka tapi mereka akan menuntut supaya Dia dihukum mati. Apa yang tidak disadari oleh orang-orang yang berencana membunuh Yesus adalah bahwa mereka sebenarnya menjadi bagian penggenapan nubuat para nabi: bahwa tangan dan kaki Mesias akan ditusuk sebagai bagian dari rencana Allah dalam menebus keturunan Adam yang tidak patuh dan tak berdaya dari tangan Satan.

“Sejak waktu itu Yesus mulai mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.

Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: ‘Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.’

Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: ‘Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.’ (Matius 16:21-23)

Pemikiran Petrus sama seperti pemikiran orang yang berdebat. Saya dengar dia berkata, “Mesias yang disalib sama seperti perjaka yang menikah!”

Seperti para pendebat, Petrus juga belum mengerti rencana Allah. Dia berpikir bahwa Mesias harus segera membangun pemerintahan dunia yang dijanjikan-Nya dan tidak menyerah pada rasa ngeri dan penghinaan karena dipaku di kayu salib!

Petrus memang benar ketika berpikir bahwa Allah berencana untuk menempatkan Yesus sebagai Penguasa Tertinggi di seluruh dunia tapi dia salah ketika berpikir bahwa Mesias dapat menghindari penderitaan dan rasa malu di kayu salib. Di kemudian waktu Petrus akan mengerti rencana Allah dan menyatakan dengan berani: “Nabi-nabi ... memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu.” (1 Petrus 1:10-11) 4

Penyaliban Mesias bukanlah suatu kecelakaan. Allah sudah mengantisipasinya dan merencanakannya “sejak semula.” Para nabi sudah menubuatkannya. Keturunan perempuan datang untuk menggenapinya.

Beberapa waktu yang lalu ada sebuah e-mail:

Subject: Tanggapan Dari E-Mail

Kamu sangat buta karena percaya bahwa bahkan Allah tidak dapat menyelamatkan anaknya sendiri dari penyaliban. Ini menyatakan keterbatasan Allah dan kelemahannya sehingga dia membiarkan anaknya dipermalukan dan dibunuh oleh manusia. Yang mempunyai keterbatasan adalah orang lemah dan tidak bisa disebut Allah. Allah mempunyai kuasa yang tertinggi. Dialah satu-satunya dan tidak ada yang sama dengannya.
Allahuakbar.

Sama seperti Petrus pada awalnya, penulis e-mail ini belum mengerti mengapa Mesias harus dibunuh dan di hari yang ketiga bangkit.”

Mengapa perlu ada rencana mengerikan itu? Karena penulis e-mail dengan benar menyatakan, “Allah mempunyai kuasa yang tertinggi,” mengapa Allah tidak sekedar mengusir Satan ke dalam neraka dan memberikan pengampunan kepada keturunan Adam yang berdosa? TUHAN menciptakan dunia hanya dengan firman-Nya jadi mengapa Dia tidak menebus dunia dengan firman-Nya?

Mengapa Sang Pencipta Dunia perlu menjadi manusia? Mengapa dalam rencana Allah perlu ada penderitaan, pertumpahan darah, dan kematian Mesias?

Perjalanan kita selanjutnya akan menjawab pertanyaan ini.


1. Ibrani 11:6; Yeremia 29:13; Yesaya 29:11; Matius 11:25; 13:13-14; Lukas 8:4-15; Yohanes 6. Banyak kebenaran Allah yang diungkapkan dengan ketidakjelasan yang disengaja – sehingga hanya mereka yang mencari kebenaran-Nya yang akan menemukannya. Allah tidak memaksa manusia untuk mendengar, mengerti, dan percaya. Orang yang mau, akan menemukan kebenaran-Nya. Tidak bagi mereka yang dengan sengaja membutakan diri.

2. Apakah kamu memperhatikan bahwa banyak nubuat yang ditulis seolah-olah kejadiannya sudah terjadi walaupun nubuat itu ditulis beratus-ratus tahun sebelum kejadian itu terjadi? Rencana Allah tidak bisa digagalkan. Ketika Sang Pencipta berkata sesuatu akan terjadi, maka terjadilah seperti itu. Karena itu juga mengapa Mesias disebut “sejak dunia dijadikan … Anak Domba, yang telah disembelih” (Wahyu 13:8).

3. Baca Mazmur 2, yang ditulis 1.000 tahun sebelum kedatangan Mesias yang pertama kali ke dunia. Di bagian lain dalam Kitab Suci, kedatangan Mesias yang kedua kali (yang diceritakan di bab 29 dari Satu Allah Satu Pesan) disamakan seperti sebuah batu yang sangat besar yang jatuh dari langit. “Batu” itu akan “meremukkan” semua yang menolak untuk tunduk kepada-Nya (Daniel 2:34-35; Matius 21:33-44).

4. Perkataan Petrus lain bisa dibaca dalam Kisah Para Rasul bab 2–5; Kisah Para Rasul 10; 1 Petrus 1:10-12; 2:21-25; 3:18; dan lain-lain. Renungkan juga kalimat yang ditulis oleh rasul Paulus ini: “Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allahyang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia  …yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat” (1 Korintus 1:18, 25, 27).