1
BELILAH KEBENARAN
“Belilah kebenaran, dan jangan menjualnya ….”
— Nabi Salomo (Amsal 23:23 1)

Bayangkan anda sedang berada di tengah-tengah pasar yang dipenuhi jutaan orang.

Betul, jutaan.

Sejauh mata memandang yang terlihat adalah ribuan toko dan kios. Dari berbagai arah para pedagang memanggil, berteriak, bergumam, berdebat, memohon, berdoa—ada yang dengan suara pelan, ada juga yang memakai pengeras suara, masing-masing menawarkan sesuatu yang memang akan anda beli:

Kebenaran!

Jangan tertawa. Oxford University Press telah menerbitkan sebuah ensiklopedia yang menjabarkan sepuluh ribu agama yang ada di seluruh dunia. Dan angka itu belum termasuk ribuan sekte dan denominasi yang ada di dalam agama-agama tersebut. 2

Jadi, apa yang akan kita beli? Siapa yang harus kita percayai?

Jika hanya ada satu Allah yang benar dan jika Dia telah menunjukkan kebenaran tentang diri-Nya dan rencana-Nya bagi manusia, bagaimana kita bisa mengenalinya?

Empat ribu tahun yang lalu, Nabi Ayub menanyakan pertanyaan yang sama:

Tetapi di mana hikmat dapat diperoleh, di mana tempat akal budi? Jalan ke sana tidak diketahui manusia … Untuk gantinya tidak dapat diberikan emas murni, dan harganya tidak dapat ditimbang dengan perak. memiliki hikmat adalah lebih baik dari pada mutiara.” (Ayub 28:12-13, 15, 18)

Apakah kita harus menjalani kehidupan dengan jatuh bangun dalam kebingungan dan ketidakpastian atau apakah kita bisa mengetahui hikmat dan kebenaran tentang satu-satunya Allah yang benar?

Kita akan segera mengetahuinya.

BUKU DARI SEGALA BUKU

Kata Bible dalam bahasa Inggris yang berarti Kitab Suci berasal dari bahasa Yunani Biblia, yang berarti “buku dari segala buku” atau “perpustakaan".

Setelah lebih dari dua ribu tahun berkomunikasi secara lisan kepada manusia dan memakai manusia seperti Adam, Nuh dan Abraham sebagai perantara, kemudianAllah memakai 40 orang selama lebih dari 15 abad untuk menuliskan pesan-Nya. Para pesabda ini disebut rasul atau nabi. Istilah nabi secara harafiah berarti "seseorang yang menyatakan sesuatu" dan rasul berarti “pesabda". Sekarang kita mempunyai sebuah buku yang memuat tulisan-tulisan mereka yaitu Kitab Suci. Kitab Suci juga dikenal dengan istilah-istilah seperti Sabda para Nabi dan Firman Allah. Kitab Taurat, Mazmur dan Injil adalah bagian tertentu dalam Kitab Suci. Dalam bahasa Arab, ayat-ayat itu disebut al-Kitab-al-Muqadas, yang berarti “Kitab Suci”.

Dari abad ke abad dan dari tahun ke tahun penjualan Kitab Suci melebihi penjualan buku-buku lain di seluruh dunia. Sampai sekarang ayat-ayat dalam Kitab Suci - sebagian atau keseluruhan - telah diterjemahkan kedalam tidak kurang dari 2.400 bahasa dan masih dalam proses penerjemahan ke dalam 1.940 bahasa. 3 Tidak ada satu bukupun yang menyamainya.

Walaupun popularitasnya yang tidak tertandingi dalam sejarah manusia, Kitab Suci merupakan buku yang paling dibenci dan ditakuti. Selama berabad-abad pemerintah dan pemimpin dunia, baik sekuler maupun rohani telah menyatakan bahwa buku yang paling laris sepanjang masa itu sebagai buku ilegal, mereka bahkan menganiaya dan menghukum mati warganya yang memiliki buku itu. 4 Sampai sekarang masih ada bangsa-bangsa yang melaksanakan kebijakan ini. Bahkan di negara-negara “Kristen” 5 Kitab suci dilarang untuk dibaca di sekolah dan universitas negeri.

DIANIAYA

Ketika saya beranjak dewasa, ayah saya mempunyai seorang teman yang bernama Richard. Dia pernah dikurung di penjara komunis di Eropa Timur selama empat belas tahun. Di sana dia tidak punya waktu istirahat yang cukup, kelaparan, digantung terbalik dan dipukuli, dikurung dalam sel yang diberi pendingin, dibakar besi panas, dan ditoreh dengan pisau. Saya melihat sendiri beberapa luka yang dalam dan mengerikan di tubuhnya. Istrinya Richard ditangkap dan dijatuhi hukuman kerja paksa di kamp penjara karena melakukan "kegiatan kejahatan" yang sama seperti yang dilakukan suaminya. 6

Kejahatan apa yang mereka lakukan di negara bagian atheis itu?

Mereka tertangkap sedang mengajarkan Kitab Suci kepada orang lain.

DIASINGKAN

Teman saya, Ali berada dalam masalah besar. Ayahnya mengadakan rapat keluarga yang hanya melibatkan kaum pria.

Paman yang dituakan hadir pula.

Adik-adik laki-lakinya diikutsertakan dalam rapat itu.

Akhirnya Ali, si putra sulung, ditempatkan di tengah-tengah perkumpulan itu.

Ayahnya Ali mengucapkan pidato yang menyentuh dan diakhiri dengan, “Kamu sudah mempermalukan keluarga! Kamu sudah mengkhianati agama kita! Kamu harus meninggalkan rumah ini dan jangan pernah kembali lagi. Saya tidak mau melihat wajahmu lagi!”

Sang paman menambahkan, “Betul, dan jika besok kamu belum pergi, saya akan melemparkan barang-barangmu ke jalan!”

Apa penyebab kemarahan itu?

Setelah hampir satu tahun Ali membaca Kitab Suci, dia memutuskan untuk percaya.

FIRMAN YANG HIDUP

Mengapa Kitab Suci menjadi sebuah buku yang begitu kontroversial?

Apa yang menyebabkan pemerintah melarangnya dan orang tua memutuskan hubungan keluarga dengan anak-anaknya yang mempercayainya?

Apa yang membuat jutaan monoteis mempunyai alasan mendasar yang sama dengan ateis dalam menghina tulisan kuno ini?

Apakah ada hubungannya dengan pernyataan bahwa Kitab Suci adalah Firman Allah yang hidup, kuat, menusuk, dan menghakimi?

“Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; Ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.” (Ibrani 4:12)

BERPEGANG TEGUH PADA KITAB SUCI

Saya, istri saya, dan anak-anak kami yang sekarang sudah besar, sudah tinggal di Senegal, Afrika Barat selama dua puluh lima tahun terakhir. Hampir semua tetangga kami menganut agama Islam. Islam berarti menyerah atau tunduk dan Muslim berarti orang yang berserah. Kitab yang dihormati oleh Muslim adalah Al-Qur’an. Apa yang saya tulis adalah hasil percakapan pribadi dengan teman-teman Muslim dan kenalan-kenalan dari Senegal dan dari seluruh dunia.

Walaupun saya telah meluangkan waktu yang lama untuk mempelajari Kitab Suci dan Al-Qur’an, Satu Allah Satu Pesan akan berfokus pada Kitab Suci. Bertahun-tahun yang lalu, saya dan teman saya dari Senegal memproduksi serial radio dalam bahasa Wolof Senegal. 7 Dalam setiap siaran ditayangkan sebuah cerita dan sabda nabi dalam Kitab Suci. Beberapa pendengar pernah bertanya, “Mengapa kamu tidak mengajar dari Al-Qur’an juga?” Inilah jawaban saya:

Di negara ini, anak-anak sudah mulai menghafal Al-Qur’an sejak umur tiga atau empat tahun. Sekolah dan guru Al-Qur’an dapat ditemukan di tiap lingkungan tapi siapa yang bisa dan mau mengajarkan cerita dan pesan yang terdapat di Kitab Taurat, Mazmur dan Injil? Seperti yang kamu sudah ketahui, Al-Qur’an menyatakan bahwa ayat-ayat dalam Kitab Suci ini telah diberikan oleh Allah kepada umat manusia sebagai petunjuk dan cahaya ... pengajaran.” (Sura 5:46 8)Al-Qur’an juga menyatakan: “Jika kamu berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab[Alkitab] sebelum kamu.” (Sura 10:94 9)  Dan bagi mereka yang percaya pada Kitab Suci, Al-Qur’an menyatakan: “Hai Ahli Kitab! Kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al-Qur’an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu.”(Sura 5:68) Sebagai salah satu dari Ahli Kitabyang sudah membaca Kitab Suci dan memegangnya dengan teguh selama lebih dari tiga dekade, suatu kehormatan bagi saya untuk memperkenalkan cerita-cerita dan sabda para nabi yang jarang kamu dengar. Ayat-ayat ini, beberapa diantaranya ditulis lebih dari 2.000 tahun sebelum Al-Qur’an, mengandung kebenaran yang tidak ditemukan di manapun.

KISAH DAN SEJARAHNYA

Apakah orang tuamu pernah menasehatimu, “Jangan pernah percaya kepada orang asing?” Mereka tahu bahwa sebelum kamu dapat benar-benar mempercayai orang lain, kamu perlu mengetahui latar belakangnya.

Pikirkan orang-orang yang kamu percayai.

Mengapa kamu mempercayai mereka?

Kamu mempercayai mereka karena setelah beberapa lama kamu belajar bahwa mereka bisa dipercaya. Mereka berbuat baik dan tidak berbuat jahat kepadamu. Ketika mereka berkata akan melakukan sesuatu untukmu, mereka melakukannya. Ketika mereka berjanji akan memberikanmu sesuatu, mereka menepatinya. Kamu tahu mereka dapat dipercaya karena kamu tahu latar belakangnya.

Kitab Suci menceritakan ratusan cerita sejarah tentang Allah berinteraksi dengan laki-laki, perempuan, dan anak-anak. Tiap cerita menawarkan kesempatan yang unik untuk bertemu dengan Sang Pencipta langit dan bumi, untuk mendengar Firman-Nya, dan mengamati hasil karya-Nya selama ribuan tahun. Seperti apakah Dia? Memang Dia hebat, tapi dalam hal apa Dia hebat? Apakah Dia konsisten? Apakah Dia pernah melanggar hukum-Nya sendiri? Apakah Dia memegang janji-Nya? Apakah Dia akan menipu kita? Apakah Dia bisa dipercaya?

Kisah dan sejarah—Nya menjawab semua pertanyaan tersebut dan ribuan pertanyaan lain.

Kitab Suci adalah buku sejarah Allah yang mengungkapkan bukan hanya tentang sejarah manusia; tapi juga menceritakan kisah dan sejarah—Nya.

DRAMA TERBESAR

Semua orang menyukai cerita yang bagus.

Kitab Suci terdiri dari ratusan cerita yang jika digabungkan akan menjadi satu cerita - cerita yang paling mengesankan dari cerita yang pernah ada. Kitab Suci menceritakan tentang Allah dan manusia sebagai drama misteri terbesar - cerita tentang cinta dan perang, baik dan jahat, perseteruan dan kemenangan. Dari awal sampai akhir Kitab Suci menyediakan jawaban yang masuk akal dan memuaskan atas pertanyaan-pertanyaan besar dalam hidup. Dalam Kitab Suci ada klimaks dan kesimpulan yang berbeda dari yang lain.

Beberapa tahun yang lalu setelah saya selesai mengisahkan cerita Allah kepada sekelompok perempuan dan laki-laki di rumah kami di Senegal, salah satu perempuan berucap sambil berlinang air mata, “Sungguh cerita yang bagus! Bahkan jika orang-orang tidak percaya kepada Allah, setidaknya mereka harus mengakui bahwa Dia adalah seorang penulis cerita terbaik sepanjang masa!” Perempuan ini merasakan bagaimana tiap bagian Kitab Suci saling mendukung dalam menyajikan drama dimana Allah sendiri yang menjadi Pengarang dan Tokohnya.

PESAN TERBESAR

Dalam Kitab Suci terdapat cerita-cerita yang paling mengesankan dibandingkan dengan cerita-cerita lain yang pernah ada. Didalam cerita-ceritanya terdapat pesan dari Allah- pesan yang paling meyakinkan.

Selama bertahun-tahun saya mendiskusikan pesan-pesan dari Kitab Suci dengan ribuan umat Muslim. Banyak diantaranya yang adalah teman saya, ada juga yang saya kenal hanya melalui e-mail. Diskusi-diskusi tersebut menghasilkan satu pertanyaan sederhana:

Apa pesan dari satu-satunya Allah?

TANGGAPAN DARI E-MAIL

Pertanyaan tersebut diutarakan dalam berbagai cara.

E-mail berikut ini dikirimkan kepada saya dari Timur Tengah, ditulis oleh seseorang yang akan kita panggil Ahmed. 10

Subject: Tanggapan Dari E-Mail

Hai.

Yesus datang sebagai Mesias dan saya mempercayainya, tapi dia tidak pernah bilang kalau dia adalah Allah. Dia adalah jalan menuju Allah sebelum kedatangan Muhammad (S.A.W. ), tapi setelah itu semua orang Kristen harus menjadi Muslim karena ketika Kristus datang kembali di akhir jaman, dia akan memerintah dengan Al-Qur’an bukan dengan Perjanjian Baru dalam kitabmu.

Kristus tidak pernah disalib. Kamu harus berpikir logis bahwa bahkan jika Yesus disalibkan, hal tersebut tidak berarti bahwa semua dosa manusia dihapuskan. Hal ini tidak masuk akal bagi saya. Selain itu, jika kamu ingin mengatakan bahwa Allah mengorbankan anaknya yang tersayang dan unik, saya mau bilang: bukanlah Allah begitu besar sehingga dia mampu memberitahukan manusia apa keinginannya dan menghapuskan dosa mereka tanpa harus mengorbankan dan menyiksa 'anak tersayangnya'???! Masalah pendosa ini tidak masuk akal bagi saya.

Islam adalah agama yang paling sempurna yang pernah dikirimkan ke dunia dan itulah sebabnya saya harus berpikir bahwa kenyataan itu benar dan bahwa Islam adalah agama terakhir yang dikirim Allah. Islam adalah satu-satunya agama yang memberikan jalan keluar dalam setiap aspek kehidupan. Kamu tidak dibiarkan bertanya-tanya apa pendapat Allah tentang sesuatu.

Al-Qur’an adalah keajaiban terbesar yang pernah dikirimkan kepada seorang nabi! OK, buatlah sebuah ayat yang sama atau bahkan mirip dengan ayat yang ada di Al-Qur’an!! Kamu tidak akan pernah bisa walaupun kamu adalah orang yang paling fasih berbahasa Arab sekalipun...

Selain itu ada nubuat dalam Kitab Sucimu yang asli tentang kedatangan Muhammad...

Yang saya percayai dan ketahui adalah Kitab Suci merupakan kitab yang paling palsu dan bohong sekarang ini karena semua kitabnya sudah dimanipulasi…

Sekedar informasi bagimu, teman, saya membaca Perjanjian Baru bukan untuk mencari kebenaran tapi untuk kesenangan pribadi dan bukan hanya satu kali saya membacanya tapi dua kali dan saya menemukan tidak ada di dunia ini yang bisa mendekati kebesaran Al-Qur’an yang adalah Firman Allah, yang dikirimkan oleh malaikatnya kepada Muhammad, dan jika kamu bisa membuktikan bahwa saya salah, lakukanlah. [sic 11]

Salam damai,

Ahmed

Tantangan dan komentar Ahmed tidak bisa diabaikan.

Pencipta kita tidak menganggap enteng masalah tersebut dan kita juga tidak bisa begitu. Dalam ayat-ayat kuno para nabi, Allah menyediakan jawaban yang jelas untuk setiap masalah yang dinyatakan oleh Ahmed karena setiap masalah berhubungan dengan pertanyaan penting:

Apa pesan dari satu-satunya Allah?

Nabi Ayub menanyakan pertanyaan yang sama:

Dimana hikmat dapat diperoleh?” (Ayub 28:12)

Bagaimana manusia benar di hadapan Allah?” (Ayub 9:2)

PERJALANAN

Dalam dunia yang membingungkan dengan ribuan tanggapan yang saling bertolak belakang ini, saya tidak bermaksud menambah kebingungan dengan gagasan atau jawaban saya. Sebaliknya, saya mengundangmu untuk bergabung bersama saya dalam pikiran dan hati untuk menjelajahi Buku dari segala buku untuk menemukan jawaban tersirat atas pertanyaan-pertanyaan utama tentang kehidupan. Disaat kita bersama-sama melakukan perjalanan, kita akan meneliti apa yang dikatakan benar dalam Kitab Suci dan kita akan merenungkan apa yang dikatakan para nabi dalam menjawab tantangan Ahmed dan yang lain.

Setelah masa perkenalan (Bagian I: Bab 1 - 7), perjalanan kita secara resmi dimulai ketika Kitab Suci dimulai: sejarah dunia paling awal. Setelah itu kita akan melakukan perjalanan menembus waktu menuju kekekalan (Bagian II & III: Bab 8-30).

Perjalanan akan diakhiri dengan mengunjungi Surga.

PILIHAN-PILIHAN PERJALANAN

Satu Allah Satu Pesan dapat dilihat sebagai tiga bagian. Bagian I menjelaskan rintangan-rintangan yang menyebabkan orang enggan mempelajari Kitab Suci. Bagian II mengungkapkan pesan utama dari cerita terbaik yang pernah ada.Bagian III mengungkapkan apa yang terjadi di balik layar untuk lebih mengetahui tujuan Allah yang luar biasa bagi manusia.

Kebanyakan pengembara akan menganggap bagian pertama sebagai bagian yang paling bermanfaat untuk mempersiapkan mereka sebelum melakukan perjalanan. Tapi kalau kamu sudah mempercayai sabda para nabi atau jika kamu sudah sangat ingin mendengar cerita Allah dan mengerti pesan-pesan-Nya tanpa menunda lebih lama lagi, kamu bisa langsung masuk ke Bagian II. Setelah kamu menyelesaikan seluruh perjalanan, kamu bisa kembali ke Bagian I.

Kalau kamu mau melakukan perjalanan yang tidak terburu-buru, kamu bisa membagi ke-30 bab dalam buku ini selama satu bulan dengan merenungkan satu bab per hari.

Jika kamu seorang Muslim, kamu bisa melakukan perjalanan rohani ini selama 30 hari di bulan Ramadan. Kamu bisa melangkah dengan keyakinan karena Al-Qur’an berkata: “Tidak ada paksaan untuk agama; sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.” dan: “Katakanlah (hai orang-orang mu'min): Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan 'Isa serta apa yang diberikan kepada para nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.” (Al-Qur’an, Sura 2:256,136)

Jalur manapun yang kamu pilih, ada satu tip perjalanan yang sangat penting: Setelah kamu mulai, jangan sekalipun melewati bagian-bagian perjalanan.

Setiap langkah didahului langkah sebelumnya. Walaupun kamu tidak bisa langsung mengerti semua yang kamu lihat, teruslah membaca dan merenungkannya sampai ke halaman terakhir. Beberapa bagian perjalanan akan terasa aneh dan menantang tapi di sepanjang jalan akan ada oase penyegaran.

Sebanyak apapun rintangan yang akan kamu hadapi, teruslah berjalan.

KEBENARAN

Banyak orang di muka bumi ini yang berpendapat bahwa tidak ada satu orangpun yang bisa mengetahui apa yang benar dan salah dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan kehidupan, seperti: Dari mana asalnya manusia? Mengapa saya ada di bumi? Di mana saya akan berakhir? Apa yang benar dan apa yang salah?

Sekarang ini di Barat sedang populer pernyataan: “Segalanya relatif”, atau: “Suatu pemikiran yang salah jika ada yang bisa mengetahui kebenaran yang absolut!” Tidak perlu gelar PhD dalam bidang Logika untuk menyadari pernyataan yang bertolak belakang tersebut. Jika tidak ada kebenaran yang absolut, mengapa mereka yang berpegang pada pernyataan tersebut membuat penilaian tentang “segalanya” atau bersikukuh bahwa segala sesuatu “salah”?

Syukurlah Sang Pencipta alam semesta, yang telah mengungkapkan kebenaran-Nya yang mengubahkan hidup manusia, tidak berpendapat sama. Bagi semua orang yang mencari Dia dengan hati yang jujur, Dia berkata:

“Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” (Yohanes 8:32)

PILIHAN YANG BENAR

Beberapa tahun yang lalu Musa, tetangga saya yang berumur 79 tahun dan sedang sakit, meminta saya untuk mengunjunginya tiga kali dalam seminggu untuk membacakan cerita dari Kitab Suci. Musa sudah mempelajari Al-Qur’an sepanjang hidupnya tapi tidak pernah meluangkan waktu untuk memikirkan Kitab Taurat Musa, Mazmur Daud dan Kitab Injil tentang Yesus – Al-Qur’an dengan teguh memperingatkan umat Muslim supaya menerima dan mempercayai kitab-kitab ini. 12

Musa menyimak ketika kami menelusuri secara kronologis cerita-cerita utama dan belajar bahwa para pendosa yang kotor dapat dinyatakan suci oleh Sang Pencipta dan Sang Hakim. Lebih dari sekali Musa berkata kepada saya, “Di setiap akhir sesi, saya tidak hanya memikirkan apa yang telah kita pelajari, saya merenungkannya!”

Suatu hari setelah mempelajari satu lagi kebenaran penting yang diungkapkan dalam Kitab Suci, dengan nada yang jelas-jelas frustasi Musa berkata kepada istri dan anak perempuan yang duduk di dekatnya, “Mengapa tidak ada yang pernah mengajarkan kita hal ini?”

Ketika tetangga-tetangga Musa tahu bahwa dia “belajar Kitab Suci dengan seorang asing”, gosip pun bermunculan. Tekanan yang diperoleh teman saya yang sudah tua ini begitu kuatnya sampai dia meminta saya untuk berhenti datang untuk sementara waktu, dia menjelaskan, “Saya tidak menolak kebenaran tapi tekanan kepada keluarga saya terlalu berat.”

Setelah menunggu enam minggu (untuk menyurutkan gosip), saya dan istri saya mengunjungi Musa dan keluarganya lagi. Dia menerima kami dengan hangat dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sudah dipikirkannya dengan seksama. Sebelum kami pergi, dia berkata, “Yang terpenting adalah saya telah membuat pilihan yang benar sebelum saya mati!”

Musa mengerti betapa pentingnya “belilah kebenaran dan jangan menjualnya.” 13Empat bulan kemudian sahabat kami itu meninggal.

Mengenang kembali saat-saat kami bersama, saya tidak akan pernah melupakan jawabannya atas pertanyaan saya, “Musa, jika malam ini kamu mati, dimana kamu akan menghabiskan keabadian?”

Setelah agak ragu sejenak, dia berkata, “Saya akan pergi ke Surga.”

“Bagaimana kamu bisa tahu?” kata saya.

Sambil memegang Kitab Suci dengan kedua tangannya, dia menjawab, “Karena saya percaya pada ini!”

JANJI

Saya mendedikasikan perjalanan pengungkapan ini kepada mereka yang, seperti Musa, ingin membuat pilihan yang benar sebelum mati. Semoga satu-satunya Allah yang benar membimbingmu dan membantumu mengatasi semua rintangan dan mengarahkanmu pada pengertian yang jelas dan tepat tentang siapa Dia dan apa yang telah dilakukan-Nya bagimu.

“Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati.” (Yeremia 29:13)

Itulah janji Allah kepadamu.


1. Frase ini, dan lebih dari 1.000 kutipan dari Ayat-Ayat para nabi yang terdapat dalam SATU ALLAH SATU PESAN, berasal dari Kitab Suci. Kadang hanya sebagian dari keseluruhan ayat yang dikutip, seperti dalam kasus ini. Amsal pasal 23 ayat 23, ayat keseluruhannya adalah: Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian.

2. Barrett, David B., George T. Kurian and Todd M. Johnson. World Christian Encyclopedia: A Comparative Survey of Churches and Religions in the Modern World. London: Oxford University Press, 2001.

3. “Sekarang ini Ayat-ayat Kitab Suci sudah diterjemahkan kedalam sekurang-kurangnya 2.403 bahasa, Kitab Suci utuh sudah diterjemahkan ke dalam sedikitnya 426 bahasa, dan ada 1.115 terjemahan Perjanjian Baru. Selain itu, bagian-bagian Kitab Suci sudah tersedia dalam lebih dari 862 bahasa.” (United Bible Society, 2007, www.biblesociety.org) Lihat juga: www.wycliffe.org/About/Statistics.aspx

4. Foxe, John (Edited by G.A. Williamson). Foxe’s Book of Martyrs. Toronto: Little, Brown & Company, 1965.

5. Tidaklah tepat menyebut sebuah negara sebagai “bangsa Kristen” karena Kristus berkata, “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini.” (Yohanes 18:36)

6. Wurmbrand, Richard. Tortured for Christ – 30th Anniversary Edition. Bartlesville, OK: Living Sacrifice Book Co., 1998.

7. Serial radio The Way of Righteousness telah dan sedang diterjemahkan kedalam lebih dari 90 bahasa dan akan disiarkan ke seluruh dunia. www.twor.com atau www.injil.org/TWOR atau www.one-god-one-message.com

8. Keseluruhan ayat Al-Qur’an berbunyi: “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan 'Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. (Sura 5:46) Jika tidak disebutkan, maka dalam SATU ALLAH SATU PESAN ayat-ayat Al-Qur’an yang digunakan berasal dari Al-Qur’an terjemahan bahasa Indonesia yang dikeluarkan oleh Departemen Agama (http://www.ummah.net/islam/iin/aqdt.html) Catatan: Al-Qur’an dibagi ke dalam beberapa bab yang disebut sura. Nomor ayat bisa bervariasi, tergantung terjemahannya. Jika melihat sebuah ayat, sebaiknya melihat keseluruhan bagian dari ayat itu.

9. Siapakah “Kami”? Dalam Al-Qur’an Allah sering menunjuk dirinya sendiri dalam bentuk jamak pertama. Dalam Kitab Suci, TUHAN kadang-kadang menunjuk diri-Nya sendiri dalam bentuk jamak. Catatan: Orang-orang yang berbahasa Arab menggunakan kata “Allah” dalam dua hal: 1) “Allah” adalah istilah umum untuk “Allah” yang digunakan oleh orang Kristen berbahasa Arab, umat Muslim dan umat bukan Muslim. Dalam hal ini Allah bukanlah namanya. Diantara orang-orang berbahasa Arab, tidak ada satu kelompok pun yang memiliki hak penuh atas istilah Allah. 2) Umat Muslim menggunakan “Allah” sebagai nama utama-Nya. Lebih lanjut dibahas dalam bab 9.

10. Semua e-mail yang dicantumkan dalam SATU ALLAH SATU PESAN tidak menggunakan nama sebenarnya untuk melindungi penulisnya.

11. [sic] dalam bahasa Latin berarti “kemudian” dan “maka”. Penulisannya ditambahkan tanda kurung yang diletakkan di belakang kutipan untuk menjelaskan bahwa kalimat aslinya sudah dikutip dengan tepat walaupun ada kesalahan. Catatan: Selain disingkat dan diperbaiki ejaan dan tata bahasanya (supaya lebih mudah dimengerti), kutipan e-mail yang tercantum dalam SATU ALLAH SATU PESAN ditulis apa adanya. Misalnya, tidak ada huruf besar dalam e-mail yang ditulis oleh “Ahmed”. Hal ini sudah diperbaiki.

12. Misalnya, dalam Al-Qur’an sura (bab) 40 ayat 70-72: (Yaitu) orang-orang yang mendustakan Al Kitab (Al Qur'an) dan wahyu yang dibawa oleh rasul-rasul Kami yang telah Kami utus. Kelak mereka akan mengetahui, ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret, ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api.” Dan juga: “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan 'Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (Sura 5:46) “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.... Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, 'Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.”(Sura 4:136,163) Untuk pernyataan Al-Qur’an lainnya bisa dilihat pada halaman pertama bab 3 dan catatan akhir yang mengiringinya.

13. Amsal 23:23. Banyak orang tidak “membeli” kebenaran tapi “menjual” kebenaran karena takut pada apa yang akan dipikirkan oleh keluarga dan teman jika mereka tertangkap sedang mempelajari Kitab Suci (walaupun Kitab Suci adalah buku yang paling laku terjual di seluruh dunia dan di dalamnya terdapat Ayat-ayat kuno yang diperintahkan Al-Qur’an untuk dipercayai oleh orang-umat Muslim).